Contoh Ayat Cliche dalam Bahasa Melayu Malaysia
Ayat cliche merupakan ayat atau ungkapan yang sudah sangat umum digunakan dan sering diucapkan oleh banyak orang. Penggunaan ayat cliche sering kali dianggap kurang menarik dan tidak kreatif. Namun, dalam beberapa situasi, ayat cliche dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan ringkas.
Berikut ini adalah beberapa contoh ayat cliche dalam bahasa Melayu Malaysia:
- Bagai air di daun keladi
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidaklekatan atau tidak cocok. Misalnya, "Cinta mereka bagai air di daun keladi, mudah datang dan mudah pergi." - Bagai pinang dibelah dua
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan dua orang yang sangat mirip atau cocok. Misalnya, "Mereka berdua bagai pinang dibelah dua, sama-sama cantik dan pintar." - Bagai pungguk rindukan bulan
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan keinginan yang tidak mungkin tercapai. Misalnya, "Dia bagai pungguk rindukan bulan, menginginkan sesuatu yang tidak mungkin." - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan bahwa sifat atau perilaku seseorang tidak jauh berbeda dari sifat atau perilaku orang tuanya. Misalnya, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, dia sama nakalnya dengan ayahnya." - Di mana ada gula, di situ ada semut
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu yang menarik akan selalu menarik perhatian banyak orang. Misalnya, "Di mana ada gula, di situ ada semut, begitu juga dengan dia, banyak orang yang menyukainya." - Gajah di pelupuk mata tak tampak, nyamuk di seberang lautan tampak
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan bahwa orang sering kali tidak menyadari kesalahan atau kekurangan sendiri, tetapi sangat peka terhadap kesalahan atau kekurangan orang lain. Misalnya, "Gajah di pelupuk mata tak tampak, nyamuk di seberang lautan tampak, dia tidak menyadari kesalahannya sendiri, tetapi sangat kritis terhadap kesalahan orang lain." - Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan bahwa seseorang akan meninggalkan sesuatu yang berharga setelah meninggal. Misalnya, "Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, dia meninggalkan karya-karya yang berharga setelah meninggal." - Kalau tidak dipecahkan, ruyung mana akan dapat sagunya
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu yang sulit harus dipecahkan atau dikerjakan agar dapat memperoleh hasilnya. Misalnya, "Kalau tidak dipecahkan, ruyung mana akan dapat sagunya, kalau tidak bekerja keras, mana akan dapat hasil yang diinginkan." - Langkah seribu, berpijak setapak
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu yang besar dan sulit dicapai harus dimulai dari langkah-langkah kecil. Misalnya, "Langkah seribu, berpijak setapak, dia memulai usahanya dari kecil, dan sekarang usahanya sudah besar." - Seperti anjing dengan kucing
Ayat ini digunakan untuk menggambarkan dua orang yang tidak akur atau sering bertengkar. Misalnya, "Mereka berdua seperti anjing dengan kucing, selalu bertengkar dan tidak pernah akur."
Itulah beberapa contoh ayat cliche dalam bahasa Melayu Malaysia. Meskipun penggunaan ayat cliche sering kali dianggap kurang menarik dan tidak kreatif, namun dalam beberapa situasi, ayat cliche dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan ringkas.