Trend  

Bariatrik: Satu Penyelesaian Untuk Obesiti

Bariatric

Bariatric

Bariatrik: Satu Penyelesaian Untuk Obesiti

Obesiti merupakan satu masalah kesihatan yang semakin serius di Malaysia. Menurut Kementerian Kesihatan Malaysia, pada tahun 2019, lebih daripada 30% penduduk Malaysia mengalami obesiti. Obesiti boleh menyebabkan pelbagai masalah kesihatan, seperti penyakit jantung, strok, diabetes, dan kanser.

Bagi individu yang mengalami obesiti morbid, iaitu obesiti yang sangat parah, pembedahan bariatrik mungkin merupakan satu pilihan rawatan yang sesuai. Pembedahan bariatrik adalah satu prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengurangkan berat badan. Pembedahan ini berfungsi dengan cara mengecilkan perut atau mengubah laluan makanan di dalam sistem pencernaan.

Jenis-jenis Pembedahan Bariatrik

Terdapat beberapa jenis pembedahan bariatrik yang biasa dilakukan, antaranya:

  • Gastric bypass: Prosedur ini dilakukan dengan membuat kantong kecil di bahagian atas perut. Kantong ini kemudian disambungkan langsung ke usus halus, sehingga makanan dan minuman akan melewati lambung dan langsung masuk ke usus halus.
  • Sleeve gastrectomy: Prosedur ini dilakukan dengan membuang sebagian besar lambung, sehingga ukuran lambung menjadi lebih kecil. Dengan demikian, kapasitas lambung untuk menampung makanan dan minuman menjadi berkurang.
  • Adjustable gastric banding: Prosedur ini dilakukan dengan memasang pita yang dapat disesuaikan di sekitar bagian atas lambung. Pita ini dapat dikencangkan atau dilonggarkan untuk mengatur jumlah makanan yang dapat masuk ke dalam lambung.

Siapa yang Layak Menjalani Pembedahan Bariatrik?

Pembedahan bariatrik umumnya direkomendasikan untuk individu yang memenuhi kriteria berikut:

  • Indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 40 kg/m2
  • Indeks massa tubuh antara 35 dan 40 kg/m2 dengan kondisi medis tertentu yang terkait dengan obesitas, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, atau sleep apnea
  • Telah mencoba dan gagal menurunkan berat badan dengan metode diet dan olahraga

Persiapan Sebelum Pembedahan Bariatrik

Sebelum menjalani pembedahan bariatrik, pasien harus menjalani beberapa persiapan, antara lain:

  • Menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk memastikan kondisi kesehatan pasien baik
  • Menjalani konsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk mendapatkan rencana diet khusus sebelum dan setelah operasi
  • Menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan aspirin
  • Menjalani puasa selama beberapa jam sebelum operasi

Prosedur Pembedahan Bariatrik

Pembedahan bariatrik biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik laparoskopi. Laparoskopi adalah teknik operasi yang menggunakan sayatan kecil dan kamera untuk melihat bagian dalam tubuh. Pembedahan bariatrik umumnya memakan waktu sekitar 1-2 jam.

Risiko Pembedahan Bariatrik

Seperti halnya prosedur pembedahan lainnya, pembedahan bariatrik juga memiliki beberapa risiko, antara lain:

  • Infeksi
  • Perdarahan
  • Trombosis vena dalam (DVT)
  • Emboli paru
  • Kebocoran lambung atau usus
  • Stenosis (penyempitan) lambung atau usus
  • Malnutrisi

Pasca Pembedahan Bariatrik

Setelah menjalani pembedahan bariatrik, pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari. Selama perawatan di rumah sakit, pasien akan diberikan makanan khusus dan obat-obatan untuk meredakan nyeri.

Setelah pulang dari rumah sakit, pasien harus mengikuti rencana diet dan olahraga yang diberikan oleh dokter spesialis gizi. Pasien juga harus menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan dan berat badan.

Hasil Pembedahan Bariatrik

Pembedahan bariatrik dapat membantu pasien untuk menurunkan berat badan secara signifikan. Rata-rata, pasien yang menjalani pembedahan bariatrik dapat menurunkan berat badan sebesar 50-75% dari berat badan awal mereka. Penurunan berat badan ini dapat bertahan jangka panjang, selama pasien mengikuti rencana diet dan olahraga yang diberikan oleh dokter spesialis gizi.

Pembedahan bariatrik juga dapat membantu pasien untuk mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanser.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *