Trend  

Suku Hijau: Kejiranan Lestari dan Mesra Alam

Suku Hijau: Kejiranan Lestari dan Mesra Alam

Dalam usaha memerangi perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang lebih lestari, konsep suku hijau telah menjadi semakin popular di seluruh dunia. Suku hijau merujuk kepada kawasan kejiranan yang dirancang dan dibangun untuk meminimumkan jejak karbon dan memaksimumkan kesejahteraan penduduknya. Di Malaysia, konsep suku hijau masih baharu, namun beberapa projek perintis telah mula dilaksanakan di beberapa kawasan.

Ciri-ciri Suku Hijau

Suku hijau memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari kawasan kejiranan konvensional. Ciri-ciri tersebut meliputi:

  • Penggunaan Energi Terbarukan: Suku hijau menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin untuk memenuhi kebutuhan energinya. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Efisiensi Energi: Bangunan-bangunan di suku hijau dirancang untuk memaksimalkan efisiensi energi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan bangunan yang hemat energi, seperti isolasi yang baik dan jendela berlapis ganda.
  • Transportasi Ramah Lingkungan: Suku hijau mempromosikan penggunaan transportasi ramah lingkungan, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan transportasi umum. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara.
  • Pengelolaan Air yang Berkelanjutan: Suku hijau menggunakan sistem pengelolaan air yang berkelanjutan, seperti sistem penampungan air hujan dan sistem pengolahan air limbah. Hal ini membantu mengurangi penggunaan air dan melindungi sumber-sumber air.
  • Ruang Terbuka Hijau: Suku hijau memiliki banyak ruang terbuka hijau, seperti taman dan hutan kota. Hal ini membantu meningkatkan kualitas udara, menyediakan habitat bagi satwa liar, dan memberikan ruang rekreasi bagi penduduk.

Manfaat Suku Hijau

Suku hijau menawarkan banyak manfaat bagi penduduknya, termasuk:

  • Kualitas Udara yang Lebih Baik: Suku hijau memiliki kualitas udara yang lebih baik karena penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesehatan penduduk.
  • Kesehatan yang Lebih Baik: Penduduk suku hijau cenderung lebih sehat karena mereka lebih banyak berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan transportasi umum. Selain itu, ruang terbuka hijau di suku hijau menyediakan tempat yang ideal untuk berolahraga dan rekreasi.
  • Ketahanan terhadap Perubahan Iklim: Suku hijau lebih tahan terhadap dampak perubahan iklim karena penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi penduduk dari dampak perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan.
  • Biaya Hidup yang Lebih Rendah: Suku hijau menawarkan biaya hidup yang lebih rendah karena penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Hal ini membantu mengurangi tagihan listrik dan air bagi penduduk.

Suku Hijau di Malaysia

Di Malaysia, konsep suku hijau masih baharu, namun beberapa projek perintis telah mula dilaksanakan di beberapa kawasan. Salah satu contoh suku hijau di Malaysia adalah Bandar Baru Sri Klebang di Melaka. Bandar Baru Sri Klebang merupakan kawasan kejiranan yang dirancang untuk menjadi contoh pembangunan berkelanjutan. Kawasan ini menggunakan energi terbarukan, efisiensi energi, pengelolaan air yang berkelanjutan, dan ruang terbuka hijau yang luas.

Suku hijau merupakan konsep yang inovatif dan berkelanjutan yang menawarkan banyak manfaat bagi penduduknya. Dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan, konsep suku hijau diperkirakan akan semakin populer di Malaysia dan di seluruh dunia.

Exit mobile version