Trend  

Cara Menanam Lada

cara tanam lada

Cara Menanam Lada

Lada merupakan salah satu rempah-ratus yang banyak digunakan dalam masakan Indonesia. Selain untuk menambah cita rasa, lada juga berkhasiat untuk kesehatan, seperti meredakan sakit perut, masuk angin, dan meningkatkan nafsu makan.

Menanam lada tidaklah sulit. Anda dapat melakukannya sendiri di rumah dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Persiapan Bibit

Bibit lada dapat diperoleh dari biji atau tanaman induk yang sudah berbuah. Jika menggunakan biji, pilihlah biji yang berasal dari buah lada yang sudah tua dan sehat. Rendam biji dalam air hangat selama 12 jam, kemudian tiriskan dan keringkan.

2. Penyemaian

Siapkan media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Masukkan media semai ke dalam wadah persemaian, seperti tray atau polibag kecil. Buat lubang sedalam 1 cm pada media semai, kemudian masukkan biji lada ke dalam lubang tersebut. Tutup lubang dengan media semai dan siram secara perlahan.

3. Perawatan Bibit

Letakkan wadah persemaian di tempat yang teduh dan lembap. Jaga kelembapan media semai dengan menyiramnya secara teratur. Setelah 2-3 minggu, bibit lada akan mulai berkecambah.

4. Penanaman

Saat bibit lada sudah berumur 4-6 minggu dan memiliki 4-5 helai daun, bibit bisa dipindahkan ke lahan penanaman. Siapkan lahan dengan membuat bedengan berukuran lebar 1 meter dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan sekitar 70-80 cm.

Buat lubang tanam pada bedengan dengan jarak antar lubang sekitar 50-60 cm. Masukkan bibit lada ke dalam lubang tanam dan timbun dengan tanah hingga pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang agar tanaman berdiri kokoh.

5. Perawatan Tanaman

Setelah ditanam, tanaman lada perlu dirawat dengan baik agar dapat tumbuh subur dan berbuah banyak. Berikut beberapa perawatan yang perlu dilakukan:

  • Penyiraman: Siram tanaman lada secara teratur, terutama pada musim kemarau. Hindari penyiraman yang berlebihan agar tanaman tidak tergenang air.
  • Pemupukan: Pupuk tanaman lada setiap 2-3 bulan sekali dengan pupuk NPK. Dosis pupuk disesuaikan dengan umur dan ukuran tanaman.
  • Pemasangan Tiang Penyangga: Tanaman lada memerlukan tiang penyangga agar dapat tumbuh tegak dan tidak roboh. Tiang penyangga dapat terbuat dari bambu atau kayu dengan tinggi sekitar 2-3 meter.
  • Penyiangan: Bersihkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman lada agar tidak mengganggu pertumbuhannya.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit: Tanaman lada rentan terserang hama dan penyakit, seperti kutu daun, thrips, dan penyakit busuk batang. Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara rutin dengan menggunakan pestisida atau fungisida yang tepat.

6. Panen

Tanaman lada mulai berbuah pada umur 8-12 bulan setelah tanam. Buah lada yang siap panen berwarna merah atau kehitaman. Panen lada dilakukan dengan memetik buah yang sudah matang dari tangkainya.

7. Pengolahan Pasca Panen

Setelah dipanen, buah lada perlu diolah agar dapat disimpan dalam waktu yang lama. Ada dua cara pengolahan pasca panen lada, yaitu:

  • Pengeringan: Buah lada dikeringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan oven hingga kadar airnya sekitar 12%. Buah lada yang kering akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.
  • Pengasapan: Buah lada diasapi hingga kering dan berwarna hitam. Lada hitam memiliki rasa dan aroma yang lebih kuat dibandingkan dengan lada yang dikeringkan.

Tips Sukses Menanam Lada

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda sukses menanam lada:

  • Pilihlah lahan yang subur dan memiliki drainase yang baik.
  • Tanam bibit lada pada sore hari agar tidak layu karena sinar matahari.
  • Berikan pupuk secara teratur sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
  • Kend
Exit mobile version